Adv 3

Popular Posts

Saturday, October 18, 2008

Dengue Fever / Demam berdarah

Virus dengue is ARTHROPOD-BORNE VIRAL DISEASE.
Family: FLAVIVIRIDAE
Genus : Flavivirus

Vektor pembawa adalah nyamuk Aedes Aegypti,vektor virus dengue yang lain: Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa species Aedes scutellaris. Biasa orang terkena didaerah tropis.

Symptoms range from a mild fever, to incapacitating high fever, with severe headache, pain behind the eyes, muscle and joint pain, and rash. There are no specific antiviral medicines for dengue. It is important to maintain hydration. Use of acetylsalicylic acid (e.g. aspirin) and non steroidal anti-inflammatory drugs (e.g. Ibuprofen) is not recommended.
Dengue haemorrhagic fever (fever, abdominal pain, vomiting, bleeding) is a potentially lethal complication, affecting mainly children. Early clinical diagnosis and careful clinical management by experienced physicians and nurses increase survival of patients.

Structure of viruses


ssRNA, positive-sense, spherical 40-50 nm
Icosahedral nucleocapsid
Envelope: E-glycoprotein (E), an integral membrane protein, and integral membrane proteins prM protein (in immature virions)
4 serotype: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4

epidemiology
Health problem in Indonesia :

  • Kasus DBD pertama kali (1968) di Surabaya & Jakarta
  • Incidence meningkat
  • Angka kematian menurun menjadi dibawah 3%
  • Menyebar luas di negara tropis dan subtropis

Tanda dan gejala

Virus Dengue

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan — pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

  • Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
  • Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
  • Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
  • Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Kriteria WHO untuk demam dengue:

  1. Demam tinggi tiba2
  2. Ada bintik2 dikulit(torniquet test),gusi berdarah,perdarahan saluran cerna
  3. Hematomegali (hatinya membesar)
  4. Shock
  5. Trombositopenia(jumlah keping darah < 100.000 m3)
  6. Hemokonsentrasi (terjadi peningkatan hematokrit >20%)

Patofisiologi demam

Demam adalah naiknya temperature/suhu tubuh, bisa dikarenakan infeksi atau terjadinya inflamasi. Nah loh, terus kenapa bisa demam hayo? Hehe…gini nih :

Virus kan masuk ketubuh, sehingga leukosit itu ngeluarin Pirogen Endogen(zat penyebab demam), terus si pirogen endogen ini tadi keluar nuju ke Prostaglandin E2(terletak dihypothalamus anterior). Sehingga nilai ambang temperature naik. Jadinya demam deh. Hehe,…masih bingung? Buka Sherwood, mbok yo dibaca toh si Sherwood. Hihi

Torniquet test/Rumple leed

untuk liat apa bintik merah muncul engga dikulit

caranya : Pake tensimeter, ukur sistol & diastol, terus dijumlahin dan dibagi dua(dirata2in). Terus tensimeter dipompa lagi keangkan rata2 & ditahan sampai 10 menit. Lihat dilengan apa timbul bintik merah apa engga?

kalo iya, (+) artinya kalo didalam lingkaran yang berdiameter 2 cm dilengan ada >20 bintik merah

Mimisan/Epistaksis

Biasa terjadi ama anak2. Kenapa? Karena pembuluh darah dihidung mereka lebih tipis dan peka daripada orang dewasa.

Ngobatinnya? Ditekan aja hidungnya, terus kae dikasih es batu gitu dari luar.

TROMBOSITOPENIA

  • Supresi hemopoetik sumsum tulang
  • Perifer
  • Destruksi trombosit → interaksi antibodi dan antigen virus dengue di permukaan trombosit
  • Kerusakan dinding endotel akibat interaksi virus dengue terhadap trombosit dengan kolagen subendotel pembuluh darah
  • Agregasi dan lisis trombosit
  • IL-1β merangsang produksi PAF (platelet antigen factor)
  • IgM antiplatelet antibodi yang akan menyebabkan destruksi trombosit
  • Peningkatan kebutuhan

Terjadinya Shock pada DBD (disebut jga Dengue Shock Syndrome)

Secondary heterologous dengue infection

Replikasi virus Anamnestic antibody response

Kompleks virus-antibodi

Aktivasi kompleme

Anafilatoksin (c3a,c5a)

Permeabilitas kapiler naik

Perembesan plasma

Hypovolemic

Shock

Anoxia Acidosis

DEATH

Treatment

1. Paracetamol (untuk penahan sakit & demam)

2. Kasih cairan

3. Istirahat yang cukup

No comments: