Adv 3

Popular Posts

Saturday, October 18, 2008

Hypertension / HIPERTENSI

Hipertensi atau disebut juga tekanan darah yang meningkat. Tekanan darah yang menurun = Hipotensi.

Oke, sebelum bahas apa itu hipertensi….mari kita belajar dari tekanan darah dulu yah…

Tekanan Darah

Berasal dari 2 faktor:

  1. Dari jantung ketika memompa darah ke dalam pembuluh darah (arteri) melalui sistem sirkulasi
  2. Tahanan dari pembuluh darah ketika darah mengalir

Oh ya, kalo pembuluh darah melebar itu namanya vasodilatasi, kalo pembuluh darah yang mengecil ato mengkerut disebut vasokonstriksi.

Mechanism of blood pressure regulation

a. Changes in blood volume

b. Changes in heart rate and peripheral resistance

Mechanism of blood pressure regulation

a. Neural mechanism. Baroreceptors in the walls of large vessels and the chamber of the heart detect a decrease in blood pressure. Impulses from these receptors reach the Hypothalamus, which orders increased secretion of ADH from the pituitary. Under the action of ADH, the kidney restore water to the bloodstream

Renal mechanism. A decreased in blood pressure in the kidneys activates the renin –angiotensin system. The aldosterone produced alters the electrolyte balance, and along with it the water balance, beetwen kidneys and bloodstream. The net effect is the same as in the neural mechanism

b. A change in blood pressure is reported by baroreceptors to the vasomotor center. The vasomotor center sends sympathetic impulses to the heart, which change the heart rate, and to the smooth muscles of the vessels, which change vessel diameter and thus peripheral resistance. In addition, the vasomotor center can effect release of epinephrine and norepinephrine from adrenal medulla. These two hormones likewise alter peripheral resistance and heart rate

Bagaimana mengukur Tekanan Darah ?

Tekanan darah pada system arteri bervariasi sesuai dengan siklus jantung, yaitu memuncak pada waktu systole dan diastole disebut tekanan nadi.

Pada waktu ventrikel berkontraksi, darah akan dipompakan keseluruh tubuh. Keadaan ini disebut tekanan darah systole.

Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari atrium masuk keventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang relaks tersebut disebut tekanan darah diastole.

Prinsip

Alat : Intra arterial catheter (direct)

Spygmanometer

Korotkoff sounds: Phase 1-5

Teknik pemeriksaan

Cara palpasi

Cara auskultasi

Cara memeriksa orthostatic hypotension

Pasien disuruh baring ± 5 menit, periksa TD & nadi

Suruh berdiri, periksa lagi TD & nadi

Orthostatic hypotension kalau: tekanan sistolik drop ≥ 20 mmHg, timbul gejala seperti pusing dan pingsan

Cara memeriksa supravalvar aortic stenosis

Kalau tek darah dilengan kanan tinggi, periksa TD dilengan kiri

supravalvar aortic stenosis kalau : TD dilengan kanan tinggi, TD dilengan kiri rendah

Cara memeriksa coarction aorta

Kalo TD dilengan tinggi, periksa dikaki

Pasang cuff kaki(6 cm lbh lebar dari cuff lengan) dimid thigh(lengan paha)

Letakkan stetoskop difossa poplitea

Dengarkan korotkoff sounds

Kalo ga ada cuff yang lebar, cuff yg utk lengan bisa dipasang dibawah kaki dekat maleoli

Letakkan stetoskop di artery tibialis posterior atau a. dorsalis pedis

Dengarkan korotkoff sounds

Kalo TD dikaki lebih rendah daripada lengan, artinya kena coarction aorta

Cara memeriksa cardiac temponade(pasien sesak)

Posisi supine

Pasien diminta bernafas senormal mungkin

Kembangkan cuff sampai terdengar suara pada ekspirasi, catat TDnya

Palsus paradoxus bila perbedaan tekanan 10 mmHg (normal: 5 mmHg)

New Hypertension Guidelines: JNC 7

BP Scheme for Adults (in mm Hg)

Normal: systolic BP <120>

Prehypertension: SBP 120-139 or DBP 80-89

Stage 1 hypertension: SBP 140-159 or DBP 90-99

Stage 2 hypertension: SBP ≥160 or DBP ≥10

Gejala

asimtomatik

Factor penyebab

Keturunan (orang tua)

Ras (Amerika kulit hitam)

Pria (<>

Meningkatnya usia

Konsumsi garam berlebihan

Obesitas

Hidup kurang aktif

KOMPLIKASI

1. Atherosclerotic

2. Cardiac dysfunction

3. Stroke

4. Hypertensive renal disease

5. Aorta & peripheral blood vessels

6. Eyes

Treatment

A. nonpharmacologic therapy

1. Kurangi BB (obesity)

2. Olahraga (exercise)

3. Kurangi konsumsi alkohol (Alcohol consumption)

4. Kurangi garam (Sodium reduction)

5. Jangan stres (stress)

B. Pharmacologic therapy

1. diuretics (thiazide, loop diuretic, potassium sparing agent)

2. Angiotensin-converting enzyme inhibitors / ACEI (benazepril, captopril,enalapril)

3. Angiotensin receptor blockers (candesartan,eprosartan)

4. Beta-adrenergic blocking agents (atenolol,betaxolol,bisoprolol)

5. Calcium channel blockers(diltiazem,verapamil)

No comments: